Rabu, 21 Desember 2011

SELAMAT HARI MAMA

Ibu....

Pernah Suatu Waktu Ibuku Meneteskan Air Matanya, Dan Saya Pun Bertanya, Ma' Kenapa Kita Menangis......?, Nak Saya Meneteskan Air Mata Buat Kesuksesanmu Di Dunia Dan Di Akhirat....Terus Saya Bertanya Lagi...Ma' Kapan Kita Meneteskan Air Mata Buat Saya..? , Ibuku Pun Mengelus Rambut Saya Sambil Menatap Mata Saya Penuh Dengan Cinta Dan Kasih Sayang, Sambil Berkata "Ketika usiamu Tepat 9 Bulan, Tepat Dimana Kamu Ingin melihat Indahnya Dunia Dan Di Saat Kamu Ingin Menangis Di Pangkuanku.... Dan itu Ketika Aku Melahirkan Kamu Nak' Dengan Mempertaruhkan Nyawaku Demi Hidupmu Di Masa Depan Nanti.......


SELAMAT HARI IBU.....
Continue Reading...

Minggu, 11 Desember 2011

Bentrokan Demo Hari Anti Korupsi Internasional

Demo Koruptor - Ribuan Mahasiswa dari beberapa Universitas Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan - Indonesia, Turun kejalan dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia, Jumat (09/12/2011), Dan menyuarakan pemberantasan Korupsi di Indonesia, Mahasiswa juga membakar ban bekas di depan kantor Gubenur Sulawesi Selatan dan Mahasiswa terlibat bentrok dengan pihak kepolisian, Mahasiswa melemparkan batu dan di balas dengan tembakan gas air mata oleh pihak kepolisian.
 
Mahasiswa Saling Melempar Batu Dengan Pihak Kepolisian Di Depan kantor Gubernur Sulawesi Selatan

Seorang Mahasiswa Melempar Batu Kearah Kepolisian

Seorang Mahasiswa Terlepas Sepatunya Ketika Demo Hari Anti Korupsi Sedunia
Continue Reading...

Kebakaran Gudang Plastik Dan Kardus Di Rappokalling - Makassar

Lokasi Kebakaran Yang Berada Di Tengah-Tengah Pemukiman Warga

Kebakaran Gudang - Sebuah gudang plastik, kardus dan besi tua di Kelurahan Rappokalling, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia, terbakar sore ini pukul 15.00, Minggu (11/12/2011). Api masih berkobar hebat sampai malam hari dan sudah 5 jam api belum bisa di padamkan oleh dinas kebakaran kota Makassar, Akibat kebakaran ini, kerugian diperkirakan ratusan juta rupiah.


Seorang Balita Menatap Kebakaran Hebat Yang Membakar Semua Isi Gudang Plastik Yang Cuma Berjarak Ratusan Meter Dari Rumahnya
Continue Reading...

Senin, 05 Desember 2011

Bencana Runtuhnya Tembok Di Makassar

Longsor Makassar - Barang-barang warga Kelurahan Sinrijala, Kecamatan
Panakkukang yang terkena bencana tertimpa reruntuhan tembok setinggi 8 meter milik sebuah perumahaan mewah di kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan-Indonesia, Minggu (04/12/2011), Tampak masih berserakan di lokasi kejadian, Senin (05/12/2011). Bencana longsor dan runtuhnya tembok setinggi 10 meter telah menewaskan 11 warga dan menghancurkan 12 rumah. Sebelumnya hujan deras dan angin kencang melanda kota Makassar dari pagi sampai sore hari.
Continue Reading...

Rabu, 30 November 2011

kerjasama Di Tengah Kepanikan

Beberapa orang petugas pemadam kebakaran Kota Makassar, Berusaha memadamkan api yang telah menghanguskan ratusan kios pedagang Makassar Mall (Pasar Sentral), Beberapa waktu lalu.
Continue Reading...

Selasa, 22 November 2011

Medali Perak Kategori Jurnalistik Salon Foto Indonesia Ke-32 Di Makassar

Medali Perak Kategori Jurnalistik Salon Foto Indonesia Ke-32 Di Makassar


Salonfoto Indonesia XXXII-2011 yang merupakan hajatan tahunan para fotografer amatir Indonesia di dalam dan luar negeri yang diselenggarakan oleh FEDERASI PERKUMPULAN SENIFOTO INDONESIA (FPSI). Pelaksanaan kali ini dipercayakan kepada PERKUMPULAN FOTOGRAFER MAKASSAR (PERFORMA) pada tahun 2011 ini. Salonfoto Indonesia ini dibagi dalam empat kategori, yakni KATEGORI CETAK WARNA, KATEGORI CETAK MONOKROM, KATEGORI CETAK JURNALISTIK, dan KATEGORI SOFTCOPY. Semenjak April 2011, ribuan karya foto pilihan telah diterima oleh panitia pelaksana dan pada bulan September 2011, karya-karya tersebut dijuri oleh para juri rekomendasi FPSI. Dan saatnya menghadirkan karya-karya pilihan tersebut dalam bentuk pameran foto kepada khalayak ramai sebagai bentuk pencapaian perkembangan dunia fotografi seni di Indonesia. Sebanyak 2.600 foto karya 300 fotografer Indonesia dinilai pada sesi penjurian kompetisi foto bergengsi Indonesia, dan pemenang akan mendapatkan medali emas, perak, dan perunggu serta tanda penghargaan.
Continue Reading...

Selasa, 15 November 2011

Surat Kecil Dari Anak-Anak Desa Romang Tangaya

Kepada Bapak-bapak Pimpinan Negeri Ini Yang Tercinta. Kami anak-anak Kelurahan Romang Tangaya, Kecamatan Tamangapa, Makassar, Sulawesi Selatan, Berangkat ke sekolah dengan beralaskan lumpur dan lintah yang kadang menempel di kaki. Walau dengan keterbatasan, tetap semangat meraih cita-cita tertinggi kami.

Ketika Musim hujan datang (Desember-Juli), kami harus naik sampan ke sekolah, melewati air yang kapan saja dapat melahap kami mentah-mentah dan dinginnya kabut pagi menyelimuti badan kami setiap harinya. Ketika musim kemarau tiba(Agustus-Oktober), kami harus berjuang ke sekolah dengan di hadapkan kotoran ternak dimana-mana, pecahan keong yang kadang melukai telapak kaki kami dan kaki ini sudah tebal oleh isapan lintah yang kadang kami tidak sadar telah melekat di betis ketika sampai di tanah yang kering.

Sudah berpuluh-puluh tahun anak-anak dari Kelurahan Romang Tangaya mangalami hal ini. Dari Ayah, Paman, Tante, Kakak dan sekarang kami mencicipi perjuangan meraih cita-cita tertinggi kami. Semoga perjuangan kami bisa menjadi bagian dari "MAKASSAR KOTA DUNIA".

Salam Kecil Dari Kami Rakyat Yang Kecil.....
(Anak-Anak Kelurahan Romang Tangaya - Makassar)
Continue Reading...

Rabu, 16 Maret 2011

StoryGrafi : Kisah Para Pengejar Ilmu Dari Desa Romang Tangaya


Kisah ini dimulai dari Dermaga tua yang rusak dantidak terpakai lagi, dimana anak-anak dari kampung Romang Tangaya yang mengejar ilmu dengan perjuangan yang sangat berat demi sebuah cita-cita yang kelak bisa dia banggakan untuk kedua orang tua mereka, Jumat (11/02/2011), Pukul 06.41 WIT.

Suasana Kampung Romang Tangaya Ketika Pagi Hari Dari Kampung Seberang (Desa Kajenjeng, Jumat (11/02/2011), Pukul 06.41 WIT.

Jumat (11/02/2011), Pukul 06.52 WIT, Beberapa anak desa Romang Tangaya Mulai berangkat ke sekolah di desa seberang, yaitu desa Kajenjeng, Dengan menggunanakan perahu kecil, yg biasa di pakai untuk menangkap ikan.

Pukul 06.54 WIT, Mereka sudah berada di tengah-tengah danau yang tentunya tidak aman buat mereka, Hermiawati (10), Siswa SD Inpres Kanjenjeng, mengayuh Perahunya terus menerus, agar segera tiba di sekolah dengan tepat waktu.
 
 
Pukul 06.56 WIT, semakin lama, Semakain banyak anak-anak dari Desa Romang Tangaya mulai juga mengayuh perahunya Dengan sebuah bambu untuk menjalankan perahu, Menuju sekolah SD Inpres Kajenjeng.

Pukul 06.58 WIT, Di perahu yg berbeda, mereka berjuang terus-menerus dengan menaguh perahu tersebut demi mengejar ilmu, buat bekal di masa depan, Dan ini mereka lakukan setiap harinya, karena fasilitas jalan menuju desanya tidak pernah ada, Mungkin pemerintah Bangga punya daerah yg terisolir oleh air ketika musim hujan tiba dan akan terkepung lumpur ketika musim kemarau datang, Sungguh pilihan yang penuh dengan perjuangan.

Jumat (11/02/2011), Pukul 07.23 WIT, Semakin Ramai oleh perahu-perahu anak-anak desa Romang Tangaya untuk ke sekolah.

Pukul 07.25 WIT, Mereka sudah hampir tiba, Tapi sayang, dermaga yg seharusnya di gunakan untuk menyandakan perahunya sudah rusak dan tidak pernah di perbaiki oleh pemerintah, Sungguh miris, Takkala pemerintah tidak kunjung juga membuat solusi dengan membangun jalan atau jembatan untuk desa yg konon sudah puluhan tahun seperti ini.
 
 
Pukul 07.28 WIT, Sungguh Sedih Melihat sebagian anak negeri ini tidak bisa merasakan nikmatnya kesekolah dengan kendaraan yang ber-AC dan cepat dan sebagian lagi ada yang menikmati kekayaan negeri ini, apakan mungkin pernah terbesit di benak anak-anak Desa Romang Tangaya bahwa pemimpin negeri mereka tidak adil terhadap mereka !!!

Pukul 07.31 WIT, walau mereka mendapat kesusahan dalam mengejar Ilmu, mereka tetaplah anak-anak yg selalu bermain dan ceria, walau letih mengayuh perahunya selama kurang lebih setengah jam.

Pukul 07.33 WIT, Ketika mau tiba di Desa kajenjeng, mereka terhalang lagi oleh tanaman Enceng Gondok dan membuat mereka haru menyingkirkan tanaman tersebut agarr perahu meraka bisa melintas.

Pukul 07.37 WIT Mereka pun tiba di Desa Kajenjeng dan bersiap-siap masuk kesekolah bersama-sama.

Pukul 07.41 WIT, Waktunya masuk ke sekolah dan belajar, seorang warga yg berumur 50 tahun mengatakan sejak kecil keadaan ini sudah seperti ini dan apa jadinya ketika Hermiawati yang berumur 1o tahun di 40 tahun kedepan, apakah keadaan ini masih sama dengan sekarang atau sudah berubah....semoga saja Desa Romang Tangaya tidak membutuhkan 100 tahun lagi utnung mendapatkan jalanan atau jemabatan yg layak untuk kehidupan mereka yang leih baik.
Kisah Perjuangan Anak-Anak Bangsa Demi Mengejar Ilmu Dan Cita-Citanya Dan Berharap Mereka Bisa Lebih Baik Dari Hari Kemarin.....


NB : Terinspirasi Perjuangan Seorang Anak Desa Romang Tangaya Yang Berusia 10 Tahun, Mengejar Ilmu Dan Cita-Citanya.
Continue Reading...

Followers

Sample Text

Follow The Author